LIBURAN DI KAMPUNG INGGRIS PARE

Kampung Inggris ( Kampoeng Inggris Pare ), Ternyata memang sangat terkenal keseluruh pelosok negri ini, lihat saja samapai ada yang datang jauh-jauh hanya untuk ingin tahu seperti apa sih Kampung Inggris ( Kampoeng Inggris Pare ), Berikut ini adalah pengalamannya yang dia tulis dalam blognya saungweb.blogspot.com;  
Pare merupakan salah satu kota Kecamatan di Kediri. Ada hal menarik  yang Nyantai aja namanya juga liburan membuatnya jadi sangat terkenal ke berbagai daerah di Indonesia dengan sebutan Kampung Inggris, diawali dari rasa penasaran dan ingin tahu seperti apa suasananya, maka jelang puasa kemarin sekeluarga pergi Liburan Di Kampung Inggris Pare selama 4 hari.
Ketika sampai di Pare yg jaraknya sekitar 30 km dari kota Kediri . sambil membeli Nyantai n ngopi dulu di Tanjakan Gombel Semarangrokok kami bertanya dimana Kampung Inggris itu, pemilik toko menunjukan jalan menuju kelurahan Tulungrejo yg merupakan salah satu lokasi Kursus Bahasa Inggris tersebut. Suatu bukti bahwa nama Kampung Inggris sudah melekat di kota tersebut.
Ketika sampai sekitar pukul 06.30  kami sengaja mencari warung makan dilokasi dg tujuan mencari informasi sambil sarapan pagi dan ketika sampai didepan sebuah warung  penuh dengan remaja yang sedang sarapan kami berhenti.. melihat mobil saya leter D (Bandung) tak disangka ibu pemilik warung itu langsung menyapa kami dengan bahasa sunda “ Mangga linggih Pak,  Bu , Tabuh sabaraha ti Bandung ?? “ ( Silahkan mampir pak/bu , jam berapa dari Bandung ??) katanya.
Disapa dengan ramah seperti itu apalagi pake bahasa daerah sepertinya akrab sekali kaya ketemu sodara apalagi kami  orang baru tak punya kenalan sama sekali hanya bermodalkan info dari oom Google aja hehe… Dia menawarkan juga barang kali mau ke kamar mandi dulu.. “ silahkan aja pak/bu Sarapan Pagi Yooojangan sungkan ke rumah aja” katanya….  Kami yang baru nyampe dg menempuh perjalanan hampir 14 jam dari Jawa Barat  ke Pare – Kediri – Jatim tak menyia-nyiakan tawaran tulus tersebut..  karena memang kami belum mandi,, saat Shalat Subuh tadi pagi hanya berwudlu saja di SPBU sebelum Kediri,  kamipun ikut mandi, ganti baju dsb.. setelah itu kami berempat sarapan Lontong sayur plus beberapa kerupuk dan 2 gelas kopi panas ABC , bayarnya cuma Rp.12,000,- untuk  4 orang . Istri saya bertanya.. “ gak salah Bu ??”   “betul Bu hanya Rp.12.000,- “ Jawabnya.
Dari ibu warung yang ternyata berasal dari Cikampek - Karawang dan ikut suami yang orang sini itu serta para remaja kursusan yang sedang sarapan ini akhirnya informasipun didapat, kami tahu tempat2 kursus, programnya, serta asrama atau camp untuk para peserta kursus dll. 
Kami juga sengaja bermalam disana dg menyewa 2 kamar di rumah penduduk tarifnya murah banget cuman 25 ribu semalam, sengaja tidur dilingkungan kursusan itu karena ingin mengetahui suasana malam di Kampung Bahasa  Inggris tersebut seperti apa.
Nah inilah sedikit info yang saya dapatkan dari Liburan Di Kampung Inggris Pare jelang Puasa kemarin itu :
  1. Di Tulungrejo ini katanya ada sekitar 70 lebih tempat kursus, belum lagi di Singgahan - Pelem , konon jumlahnya hampir 150 tempat kursus terutama bahasa inggris walaupun sebenarnya ada juga bahasa Arab, Mandarin ,dan Jepang.
  2. Banyak paket yang ditawarkan misalnya untuk kursus 2 mingguan, bulanan , 3 bulan atau 6 bulan, dan yang paling banyak adalah yang 2 mingguan atau bulanan terutama pada saat liburan sekolah / kuliah. Setiap kursusan punya program unggulan. Ada yang memiliki spesialisasi di bidang percakapan (conversation), tata bahasa (grammar). speaking, vocabulary, dsb.
  3. Peserta kursus tak melihat tigkatan sekolah tapi dilihat dari kemampuannya dalam bahasa tersebut apakah masih termasuk dasar. lanjutan atau edvans , sehingga dalam setiap program misalnya speaking itu akan terdiri dari berbagai usia seperti anak saya si Denok yang masih SLTA mengambil paket Speaking dan Vocabulary selama 2 minggu pada Ramadhan ini, itu terdiri dari anak SLTP, SLTA, Mahasiswa  dan beberapa yang sudah S1.
  4. Ruangan kelas seperti Webster atau Kresna tempatnya di samping rumah berupa saung terbuka tempat lesehan, dan dihalaman rumah yaitu dibawah pohon jambu air beralaskan tanah cuman pasang kursi aja dan papan tulis/white boardnya digantung di pohon tersebut.. sangat alami, namun ada juga yg sudah punya ruangan kelas seperti Daffodils dll.Warung nasi malam hari
  5. Biaya kursus relatif murah termasuk biaya hidup, misalnya untuk paket 2 mingguan ada yang Rp, 50.000. – Rp.80.000  sudah bisa masuk setiap hari mulai dari Senin hingga Jumat. atau tergantung durasi pertemuan kelas yang diambilnya,  sedangkan makan dengan Rp. 5000,,- sudah bisa makan dengan Goreng Ayam,. Cukup murah bukan ?.
  6. Selain tempat kursus, ada juga program Asrama atau English Camp.. biayanya antara Rp.200.000 – Rp. 300.000 perbulan . Disini para siswa tinggal diasrama, ada tutor/pembingbingnya dan wajib  untuk bicara bahasa Inggris selama 24 jam. Anak saya juga ikut program ini ..selain tinggal Asrama Putri Zeal2diasrama putri lebih terjamin .. juga programnya bagus sekali.. misalnya anak itu ditest dulu untuk melihat kemampuannya.. nanti baru penempatan kamar, biasaya sekamar antara 3 – 4 orang dan ini akan dicampur antara yg belum mahir dg yang sedang dan yg sudah mahir soalnya kalau sekamar dg orang yang belum mahir semua… ya gak kan pada ngomong Inggris kan ??. Jadi saling mengisi dan membutuhkan bagi yg sudah mahir .. ini untuk memperlancar speaking.. dan bagi yg belum mahir ya untuk belajar speaking juga. Bukan hanya itu penempatanpun ternyata tidak boleh sekamar dg teman satu daerah, katanya nanti akan ngomong bahasa daerah aja. hehe.. sistem yang bagus ya..
  7. Konon kalau sedang musim liburan sekolah/kuliah, peserta kursus ini bisa puluhan ribu orang dan rumah2 disekitar itu tak mampu menampung untuk tempat tinggal para peserta kursus. Ketika kemarin saya keliling kebeberapa tempat kursus seperti Kresna, Daffodils, Acces, Webster,  Smart,  Global, dll,  Setiap lembaga ini memiliki siswa antara 200-300 orang setiap angkatan seperti anak saya ikut di Webster katanya bulan Ramadhan ini hanya menerima 11 kelas  dan tiap kelasnya 25 orang , itu berarti 275 orang untuk program 2 mingguan ini.
  8. Yang tertua dan pioner pendiri kursus pertama ini  yaitu Mr. Kalend DBEC - Pare dengan Nama kursusnya BEC (Basic English Course) dg SK Depdikbud tahun 1992. Disini programnya minimal 6 bulan dan pesertanya membludak bahkan banyak yang gak kebagian karena kelas selalu penuh. Dari sinilah kemudian para muridnya menyebar dan mendirikan kursus2 serupa dengan program masing2 dan dikenalah daerah itu menjadi Kampung Inggris Pare.
  9.  Fasilitas di sini termasuk lengkap karena dilalui kendaraan arah ke Malang, ada rumah sakit, Apotek, Mini market, Wartel, Warnet dll. serta banyak sekali sewaan speda onthel dengan tarif 40.000 – 50.000 ribu sebulan.
  10. Info lainnya lagi bahwa setiap bulan ada 2 kali masa dimulainya  kursus yaitu setiap tanggal 10 dan tanggal 25 jadi kalau mau kursus disana minimal h-2 dari tanggal tersebut sudah mendaftar seperti anak saya pada tanggal 10 Agustus 2010 ini ( h-1 Puasa) sudah mulai masuk kelas.
   Halah .. cape juga nulisnya  nih.. hehe.. Sekian aja deh info liburan jelang puasa yakni Liburan Di Kampung Inggris Pare yang berawal dari rasa penasaran dan ingin tahu seperti apa suasana dikampung Inggris tersebut..
Semoga ada manfaatnya.. Amin.
Admin
Admin Tertarik pada dunia pendidikan, karena melalui pendidikan manusia bisa menggapai impiannya, dan menjadi pendidik adalah tugas paling mulia.

Posting Komentar