Pare-Dise (Bagian 1)

Kampung Bahasa Inggris Pare - Kediri, Kisah ini adalah kisah kasih Sang Pemimpi Kecil dalam belajar bahasa inggris di Kampung Inggris tahun 2011 lalu silam, Berikut ini Pemimpi Kecil mengisahkan: Sebelumnya coretan ini hendak berjudul “pesona pare, kampung bahasa”, tapi karena kata pesona sudah menjadi trade mark orang lain maka saya
tetap dangan identitas saya, judul satu kata. Oke lanjut ceritanya, mungkin sebagian besar dari kita sudah mengatahui bahwa ada sebuah kampung di pinggiran kediri ini dikenal sebagai kampung Inggris, sudah sering dimuat oleh media massa. Saya sendiri lebih suka menyebutnya kampung bahasa daripada kampung Inggris.

Nah kali ini saya akan bercerita tetang kehidupan di kampung bahasa selama 2 mingguan, semoga menikmati. Desa Tulungrejo, kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Sekitar satu jam perjalan dari terminal Jombang, 4 jam dari Tuban, dan 6 jam dari rumah saya. Jadi berapa waktu yang dibtutuhkan dari rumah saya sampai ke Tuban? Desa ini terletak di pinggiran kediri, sampai- sampai jaringan Internetpun susah didapat (Red: Modem Seluler, Warnet murah - meriah banyak tersedia di Pare).

Untuk mencapai kampung ini saya menempuh perjalanan yang cukup berat, bagamana tidak saya harus menyeberangi dua sungai besar di pulau jawa. Saya harus menyeberangi Bengawan Solo, dan Sungai Brantas. Perjalan 6jam jadi terasa lebih melelahkan daripada perjalan 12jam ke jakarta. Desa tulungrejo ini memang unik, banyak bertebaran lembaga kursus bahasa itu kenapa kampung ini disebut kempung bahasa. Mau belajar bahasa utama di pergaulan global di kampung ini ada lembaga yang menyediakan (asal jangan bahasa hewan). Dan kampung ini juga unik, hipotesa saya, hampir semua penduduknya bisa berbahasa Inggris, tukang gorengan dekat kos saya, penjaga distro, penjual nasi, mempunyai kemampua bahasa inggris yang bagus (Red: Tidak semua masyarakat menguasai bahasa inggris). Dan memang, lembaga kursus bahasa inggris di kampung ini sangat mendominasi, jumlahnya nyaris setara dengan warung makan.

Pilihan program yang bisa di ikuti di kampung  bahasa sangat bervariatif, untuk bahasa Inggris terdapat pilihan TOEFL, IELTS, Grammar, speaking, pronounciation, public speaking, dll. Durasi satu program mulai dari dua minggu hingga enam bulan. Biaya per program sangat terjangkau, untuk program yang saya ikuti memerlukan biaya 100 ribu untuk dua minggu, atau 20kali pertemuan, murah bukan? Apalagi kalau harga itu dibandingkan dengan biaya kursus serupa di kota besar. Untuk program TOEFL biaya yang dibutuhkan berkisar antara 160rb hingga 300rb perbulan, dengan dua hari sekali dilakukan pengambilan skor. Murah bukan??

Lalu Bagaimana dengan biaya hidup? Biaya hidup di kampung bahasa ini juga terjangkau. Mulai dari tempat tinggal, berkisar antara 100rb sampai dengan 250 rb sebulan. Mulai dari tempat kos hingga camp. Sedangkan biaya makan, tentu lebih terjangkau dari seputaran jurangmangu, 15ribu seahri udah cukup untuk makan enak (versi anak kos). Oh ya, untuk memudahkan mobilitas, kita bisa menyewa sepeda onthel, biaya yang dibutuhkan sekitar 50-120ribu sebulan. Kursus di kampung bahasa ini rata- rata masuk dalam lima hari kerja. Nah sabtu dan ahad rata- rata dimanfaatkan untuk rekreasi. Kemana? Untuk tempat tujuan rekreasi ada bermacam pilihan, mulai yang paling dekat, Surowono, lalu Bromo, hingga pulau Sempu. Surowono ini bisa ditempuh dengan bersepeda sekitar 20menit. Sepertinya butuh tulisan tersendiri untuk bisa menjelaskan masing- masing tempat ini. Ini dulu ya cerita awal tentang Pare-dise, Insya Alloh akan saya sambung lagi, tentang bagaimana suasana kursus, memilih tempat makan, memilih program, dsb. Mungkin akan banyak bumbu sok tau karena saya Cuma dua minggu disana. Terimakasih untuk teman- teman di Grammar Speaking ELFAST, dan Confident class ELFAST. Bersambung...
 
Cerita ini juga dapat dibaca di http://pemimpikecil.wordpress.com/2011/11/30/pare-dise/ Jangan  lewatkan kelanjutan cerita dari pengalaman Pemimpi Kecil selama di Kampung Inggris Pare di Postingan berikutnya.
Admin
Admin Tertarik pada dunia pendidikan, karena melalui pendidikan manusia bisa menggapai impiannya, dan menjadi pendidik adalah tugas paling mulia.

1 komentar

  1. kak, mau tnya2 nie, gni aq ma tmen jg adik rncana mau ke pare bulan juni ntar, nah kita mau ambil 2 minggu program grammer n speaking di ELFAST, enakan kita ambil program yg mna kak? trus di ELFAST tu 1 hari brapa kali pertemuan? kita baikan ambil diELFAST aja ato ditmpat lain juga ya? cara ngedaftar'a gmn kak enakan? pake jasa pencari tu ato online ja? humbt,,, masih bngung bgt kak tntg sistem'a gmna... mohon bntuan'a...^_^
    tolong bls ke email aq ya kak, obhyt_ta@rocketmail.com
    mksih kak...^_^

    BalasHapus