Fasilitas Di Kampung Bahasa Inggris (Pare-Dise 3)

Kampung Bahasa Inggris, Masih Melanjutkan cerita dari sang Pemimpi Kecil, Cerita kali ini Seputar fasilitas yang ada di Kampung Inggris atau Kampung Bahasa, Berikut ini ceritannya: Masih tentang kampung bahasa, kali ini hendak menceritakan tentang fasilitas penunjang kehidupan sehari- hari (maaf bahasanya kurang enak dibaca). Apaka
fasilitas penunjang yang dimaksud? Fasilitas disini seputar tempat tinggal, alat transportasi, ATM, warung makan, tempat laundry, mini market dan koneksi Internet. Disadari atau tidak keberadaan fasilita itu akan mempengaruhi kehidupan kita selama berada di kampung bahasa ini.

Pembahasan yang pertama adalah home stay atau tempat tinggal, sebenarnya bukan hal yang sulit untuk mencari tempat tinggal Kost ataupun Camp. Namun akan menjadi sangat sulit ketika kita mempunyai kriteria ideal misalnya, nyari kamar yang ada AC-nya, ada TV nya, dsb. Kebanyakan bahkan hampir semua tuan rumah pemilik kos- kosan menghendaki satu kamar di huni lebih dari satu orang, sangat sulit mencari kost yang sekamar sendiri kalaupun ada harganya terbilang lumayan mahal. Ada juga yang disebut dengan camp, camp ini kalau saya pribadi menyebutnya semacam asrama. Camp mempunyai tata-tertib yang rigid begitu juga dengan jadwal kegiatannya. Camp juga mewajibkan penghuninya menggunakan bahasa inggris dalam kesehariannya (meski banyak juga yang aturannya tidak jalan), tapi saya menemukan juga camp bahasa arab, sehingga penghuninnya wajib menggunakan bahasa arab. Biaya yang dibutuhkan unutk mendapatkan tempat tinggal Kost relatif terjangkau, untuk kosan berkisar 100rb hingga 200rb untuk sekamar rame-rame dan serumah dengan pemiliknya, dan 200rb-700rb untuk kost yang terbilang lumayan nyaman, sedangkan untuk camp berkisar 200rb sampai dengan 700rb.

Alat transportasi utama peserta kursus di Pare adalah sepeda Ontel. Di kampung bahasa ini terdapat banyak tempat persewaan sepeda. Mulai dari sepeda kumbang, hingga sepeda model baru. Untuk memanfaatkan sepeda kita harus merogoh kocek lagi, biaya yang dibutuhkan berkisar dari 50rb sampai 120rb. Sepeda ini menjadi sangat penting bagi yang mengambil beberapa program di beberapa tempat berbeda untuk mempermudah mobilisasi. Karena hampir semua orang yang ada di kampung bahasa ini menggunakan sepeda, maka jalan kaki dipandang sebagai hal yang aneh. Sering saya mendapatkan pertanyaan “hi where is your bicycle?” ada juga “whats up boy, kenapa jalan?”

ATM adalah salah satu fasilitas penting untuk menyambung nyawa para peserta kursus, ATM. Bagi saya yang tiga tahun belakangan cukup jalan kaki untuk mencapai ATM terdekat mengatakan harus melakukan perjuangan khusus untuk dapat mencapai ATM dari Kampung bahasa ini. Tidak ditemukan satupun ATM diwilayah desa Tulungrejo ini, untuk menggunakan fasilitas ATM kita wajib keluar dari desa ini menuju kota pare, jaraknya sekitar 2Km. Nah, kalau sudah sampai di Pare, hampir semua ATM dari bank besar tersedia. Untuk mencapai ATM biasanya teman- teman disini bersepeda ria ke kota Pare.

Warung makan di kampung bahasa ini cukup bertebaran, dan hampir semuanya menyediakan menu pecel (yeaaah). Untuk harga jelas lebih ringan dari pada di sekitar jurangmangu, tempat saya tinggal tiga tahun belakangan. Dengan lima ribu rupiah kita sudah bisa mendapatkan seporsi jumbo nasi pecel, gorengan dua, dan teh anget manis. Dengan nominal yang sama, kita juga bisa mendapatkan pecel lele dengan lele dua ekor. kalau yang hobi bakso agak mahal sedikit, untuk bakso dan teh manis kita merogoh kocek hingga menemukan nominal delapan ribu. Satu hal lagi yang saya sukai di kampung bahasa ini adalah es sari tebu, cukup seribu rupiah untuk siang hari yang panas di kampung bahasa ini.

Bagaimana dengan yang tidak terbiasa mencuci pakaian? Jangan khawatir, jasa laundry juga cukup banyak di kampung bahasa ini. Harga yang ditawarkan cukup murah, mulai dari dua ribu hingga tiga ribu rupiah per kilo gramnya. dan waktu yang dibutuhkan tidak lama, hari ini laundry masuk, paling lambat besok malam sudah bisa di ambil.

Salah satu minus kampung bahasa ini adalah lemahnya jaringan internet, hal ini berlaku untuk modem wireless. Apapun kartu prabayarnya, apapun modemnya, semuanya bermasalah di kampung bahasa ini. Untuk sekedar update status pun seringkali kesulitan, apalagi untuk download manga naruto. Namun lemah koneksi ini tidak terjadi jika kita menggunakan jasa warnet, koneksi melalui warnet relatif lebih baik. Selain itu jumlah warnet disini juga cukup banyak dan biaya juga terjangkau. Selain warnet, di kampung bahasa ini juga terdapat beberapa warung makan yang menyediakan hotspot area, nah ini bisa kita manfaatkan, dan koneksinay biasanya cukup baik

Demikianlah cerita menarik tentang Kampung Inggris berdasarkan pengalaman pribadi Pemimpi Keci, Jika Kamu juga memiliki pengalaman menarik selama di Kampung Inggris Pare - Kediri bisa kirim ke KampungInggris[at]Pare.co.id
Admin
Admin Tertarik pada dunia pendidikan, karena melalui pendidikan manusia bisa menggapai impiannya, dan menjadi pendidik adalah tugas paling mulia.

9 komentar

  1. bang mau nanya nih. pengen banget mau ke pare. tapi bingung, desa yang paling bagus biar cepet menguasai bahs inggrs dimana ya? di tulungrejo ato dimana? camp yang paling murah juga?

    please, balas di email ati blogku ya.
    huda_mamase@yahoo.com
    www.banghuda.com

    BalasHapus
  2. didesa mana saja sama, yg penting adalah memilih lembaga yg tepat sesuai tujuan fokus belajar kamu, di speaking atau grammar, masing2 lembaga memiliki keunggulan masing2. untuk camp rata2 berharga 150 - 550rb dengan fasilitas yg mulai dari seadanya hingga yang biasa saja.

    BalasHapus
  3. ma'af,,disana ada tempat kuliahan ga??? soalnya saya mau sambil kuliah,, klo ada, ada yang S1 cuma 2 tahun ga????

    terima kasih sebelumnya,,,
    klo berkenan, bls ke email aku ya,,
    aziz_dzulfikar@yahoo.com

    BalasHapus
  4. Kampus yg ada di daerah Kampung inggris pare adalah kampung akbid dan stiekes, serta stai dan stie. namun kalau di kota kediri ada banyak kampus besar, seperti unibraw dll

    BalasHapus
  5. Wish the admin put some photos (real learning process) such as the room, garden or even rice field,river,onthel rental (ha3x) and real cow boy. How nice if we could see someone eat fried catfish in small stall with their ganks and most of them using English, though any kind dialects (by youtube). We fond of reading article due Kampoeng Inggris, but unluckily hard enough to find some articles with Pare styles except bahasa.Gonna be alright using mix language as it real statement of Keichi Ohmae, Global village. Pare becomes - Real village global language.Please share too the unique thing of Pare, the real... real ndeso sense.Big hug from Kalimantan pulau Borneo.

    BalasHapus
  6. mau nanya nih klo yang kampung akbid itu ada apa aja ? bedanya sma yg biasa apa ? makasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kurang tahu ya, kami hanya memiliki info tentang kampung inggrisn pare

      Hapus
  7. min, d daerah pekanbaru kampung 9inggris blm ad y?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kampung inggris hanya sebuah julukan untuk kampung pare karena sanggat banyak lembaga kursus di pare-kediri, jadi kampung inggris tidak ada cabangnya, KAMPUNG INGGRIS HANYA DI PARE, kalau ada kampung inggris diluar pare-kediri itu pasti hanya numpang tenar dan memangfaatkan nama besar kampung inggris saja

      Hapus